Pepatah yang berbunyi “kejujuran adalah kebijakan terbaik” seharusnya dipegang selama melamar kerja atau menghadapi wawancara kerja. Namun, saat melamar kerja bagaimana jika kita ditanyai mengenai gaji saat inidan gaji yang diharapkan? Jujurlah ketika menyebutkan nominal gajimu saat ini, tetapi jangan hanya asal sebut. Ada hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan sebelumnya. Dengan kata lain, pikirkan pula dengan matang sebelum kamu membeberkan gaji yang kamu harapkan. Telaah dahulu informasi mengenai posisi yang kamu lamar dan bagaimana nuansa kerjanya.
Berdasarkan Laporan Prospek Karier 2018, per tahun rata-rata gaji di industri umum Indonesia naik hampir delapan persen, meskipun tanpa promosi. Ketika kamu ditanya tentang gaji yang kamu harapkan, kamu mungkin berpikir: berapakah gaji yang masuk akal untukmu dan sebaiknya seberapa jauh dari gaji kamu yang sekarang? Apa yang akan dipertimbangkan oleh perekrut, dan bagaimana ia akan merespons kamu?
Untuk menggali tips menjawab pertanyaan semacam ini, kami berbicara dengan Tenny Hui, Direktur Perekrutan untuk Six People Map, sebuah perusahaan konsultan personalia di Hong Kong.
Pertanyaan #1: Bolehkah kita “melebihkan” angka gaji kita sekarang?
Jika dalam proses lamaran kamu ditanya mengenai gajimu, kamu harus memberikan angka yang sebenarnya. Namun, Hui menekankan gajimu sekarang bukan berarti gaji pokok semata. Jangan lupa cantumkan benefit tambahan seperti gaji ketigabelas atau bonus.
Komisi, seperti yang didapat orang sales, harus dicantumkan pula. Karena komisi sales akan berubah-ubah tiap bulannya, jangan begitu saja mencantumkan angka tertinggi. Hitunglah angka rata-rata (contoh, komisi yang didapat dalam 3-6 bulan terakhir, yang manapun yang tertinggi), jadi kamu dapat memberikan gambaran utuh penghasilanmu sebenarnya.
Perlu diingat bahwa nantinya perekrut mungkin akan meminta slip gaji untuk melakukan verifikasi atas informasimu. Pastikan angka di slip gaji kamu cocok dengan yang kamu tuliskan di lamaran kerja.
Pertanyaan #2: Berapa persen kenaikan gaji yang pantas untuk gaji yang saya harapkan?
Karena kita tidak tahu pasti budget yang perusahaan alokasikan untuk posisi tersebut, tidak perlu khawatir apakah angka harapanmu terlalu tinggi atau rendah. Untuk gaji yang kamu harapkan, Hui menyarankan untuk menuliskan angka yang kamu rasa sesuai value kamu.
Meskipun tidak ada angka pastinya, Hui mengatakan tetap ada standar yang berlaku untuk kenaikan gaji saat pindah kerja. Umumnya, kenaikan pangkat yang mengikuti pekerjaan baru mendapat kenaikan 15-25 persen. Jika kamu pindah kerja dengan posisi yang sama, kenaikannya berkisar antara 10-20 persen, bergantung pada industrinya. Beberapa posisi seperti ahli teknologi finansial atau yang membutuhkan skill khusus punya nilai jual yang tinggi, sehingga kenaikannya bisa sampai 20-50 persen. Terkadang, bahkan bisa menembus 100 persen.
Pertanyaan #3: Apakah pergantian posisi kerja otomatis berarti kenaikan gaji?
Setiap pekerjaan menuntut hal yang berbeda, kata Hui. Wakil presiden di industri finansial mungkin akan punya tanggung jawab berbeda dengan wakil presiden di perusahaan asing atau perusahaan besar lainnya. Masalahnya ada di apakah kemampuan dan gajimu sepadan.
Tidak ada aturan umum mengenai kenaikan gaji berkaitan pindah posisi kerja, namun jika kamu memenuhi kriteria sang perekrut, maka gajimu bisa saja naik 15-20 persen. Bagaimana jika saat ini kamu menganggur? Kamu tetap boleh mencantumkan gaji harapan yang mencerminkan value kamu dan seberapa kamu memenuhi persyaratan untuk pekerjaan tersebut.
Pertanyaan #4: Bagaimana cara perekrut menentukan budget perusahaan untuk posisi yang kamu bidik?
Hui menjabarkan melalui faktor apa saja yang menjadi pertimbangan selama proses perekrutan. Kemampuan si pelamar kerja tetaplah pertimbangan utama, apakah dia tepat untuk mengisi posisi tersebut dan pada akhirnya berkontribusi terhadap kemajuan perusahaan.
Faktor penentu lainnya adalah jika gaya kamu bekerja cocok dengan kultur perusahaan. Jika kamu memiliki skill dan pengetahuan yang langka di pasaran, sangat mungkin kamu dapat menarik perhatian para perekrut. Hal yang sama juga berlaku jika kamu menunjukkan semangat untuk meningkatkan kemampuan dan fokus pada pengembangan jangka panjang.
Terakhir, angka yang kamu cantumkan di gaji yang diharapkan juga menentukan apakah kamu akan direkrut. Para perekrut cenderung memilih kandidat yang membidik gaji sesuai dengan budget perusahaan.
Ingatlah bahwa menyampaikan informasi mengenai gaji saat ini dan gaji yang diharapkan bukan sekadar asal menyebut angka. Perhatikan poin-poin di atas ketika melakukan perhitungan sehingga kamu bisa menjawab pertanyaan gaji ini dengan jujur dan sepadan, baik untukmu sendiri maupun si calon perekrut. Dengan begitu, kamu tahu bagaimana berdiskusi dalam negosiasi gaji.
Sumber: www.jobstreet.co.id
WhatsApp us